Bahasa Rakyat

berbunyi kiut, berkicut: kedengaran pintu di luar ~. [Kamus Dewan Edisi Keempat]

mengerjakan umrah: ~ ke Mekah. [Kamus Dewan Edisi Keempat]

memakai selipar: kebanyakan kami lebih suka ~ sahaja ketika berehat. [Kamus Dewan Edisi Keempat]

bersenang-senang, melakukan sesuatu dgn senang hati: ia sedang ~ duduk di kebun bunga itu; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

Penuh. [Malay Civilization]

memakai jilbab: dlm perhimpunan itu, kelihatan juga beberapa orang wanita yg ~. [Kamus Dewan Edisi Keempat]

dilafazkan, diucapkan: niat di hati yg tidak ~ sebenarnya melafazkan mengucapkan (kata, perkataan, doa, dll): beta sangat terlafaz dapat dilafazkan: "maaf, Mira!" hanya itu olehnya; pelafazan perihal (proses) melafazkan. [Kamus Dewan Edisi Keempat]

-susun terletak dlm beberapa banyak susun, berlapis-lapis, bertingkat-tingkat: kereta kelihatan ~ di perkarangan rumah itu; maka segala perahu hulubalang pun tampil, rupanya; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

1. berlonggok bertindih-tindih (yg satu di bawah yg lain): beberapa keping atap zink masih ~ bawah rumahnya; 2. terletak atau teratur baik-baik (berbaris-baris, berturut-turut, dll): nama-nama itu harus dicatat menurut abjad; 3. kalimat Id (Lin) dua tiga ayat dipadukan menjadi satu; 4. sl berikut, bersusul: Ahad dgn Isnin; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

naik biduk. [Kamus Dewan Edisi Keempat]