Bahasa Rakyat

melahirkan perasaan duka dll dgn mencucurkan air mata dan sedu-sedan dll: ia masih gementar ketakutan ~ sedan-sedan; daun bangun-bangun hendak sama hilir prb perbuatan yg sia-sia menyamai orang lain lebih daripadanya; dipujuk ditendang tertawa baru bekerja baik sempurna sesudah dimarahi; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

mendatangi utk melihat-lihat (tempat dll) atau menemui seseorang, melawat, menziarahi: pelancong-pelancong yg ~ bandar tersebut tertarik dgn keindahannya; lama benar ia tidak saudara-maranya di kampung; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

mencedok dgn senduk: ia terus ~ nasi ke pinggan suaminya, kemudian pinggannya sendiri; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

melambungkan sesuatu ke atas dan kemudian menyambutnya kembali. [Kamus Dewan Edisi Keempat]

menaruh syak pd, bimbang terhadap, sangsi waswas mengesyaki: kedudukan persoalan sudah jelas, tidak ada suatu yg diragui lagi; kejujuran orang itu masih [Kamus Dewan Edisi Keempat]

menjadikan nakhoda kpd, mengetuai: kapal yg [Kamus Dewan Edisi Keempat]

menepuk, menampar; ~ mata parang prb melawan orang yg berkuasa. [Kamus Dewan Edisi Keempat]

mengejek, mentertawakan, memperolok-olok; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

(semakin) menjadi jauh, menghindar (agar jauh); [Kamus Dewan Edisi Keempat]

(métiléna) (Kim) sj radikal bebas yg sangat reaktif; ~ biru [Kamus Dewan Edisi Keempat]