Bahasa Rakyat

menggelar (sesuatu), memberi nama (panggilan yg tertentu): adapun Tun Fatimah disebut orang Raja Perempuan Besar; 2. memanggil, menyeru (nama dll): aku hanya turut mendengar dan berasa megah namaku berulang-ulang; 3. melafazkan, mengucapkan (sesuatu perkataan, kalimah, guru hendaklah ~ sesuatu perkataan itu dgn terang; 4. memperkatakan (menceritakan, mengatakan) sesuatu: kenyataan kerajaan tidak sebarang kemalangan jiwa spt telah tadi; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

1. mencampurkan atau menggaulkan bahan-bahan menjadi satu sebati, mengadun (adunan kuih dll), mengaduk: ibu sedang ~ adunan kuih; 2. mengocok (daun terup, kad, dll); [Kamus Dewan Edisi Keempat]

~ kepala menundukkan kepala: Habibah sendiri ~ mukanya, malu tersipu-sipu. [Kamus Dewan Edisi Keempat]

memujuk; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

memberikan bersendi; 2. = menyendi-nyendi memotong (mengerat) kaki-kaki binatang yg disembelih; 3. menyalut: pakaiannya drpd baldu dan timah, disendi dgn perak, rupanya spt sisik naga. [Kamus Dewan Edisi Keempat]

menyamun, merampas (di jalan); [Kamus Dewan Edisi Keempat]

menjadi tipis; 2. makin berkurang (menjadi sedikit, menghilang, dll): harapannya mencapai cita-citanya ~; kabus di puncak bukit kampung itu kian [Kamus Dewan Edisi Keempat]

menjadi pipih; kanta mata itu pun ~ rata; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

menyungkup (menutup dll) dgn sesuatu yg jeluk: tuanku Malim Deman pun disembunyikan olehnya di bawah dapur diserkup kawah; 2. menutup (menudung) sesuatu: ia membetul-betulkan rambutnya ~ dahi; 3. ki menyelubungi, meliputi: kelam malam seluruh kampung itu; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

turut di belakang orang, menurut apa yg telah terjadi atau ada: ia ~ aku keluar; sidang Pulau Pinang tahun 1960 diikuti oleh K.L 1961; 2. sbg dilakukan mencontohi dibuat orang sebelumnya: inilah jalan umat Islam; 3. hadir (dlm pelajaran, kursus, kuliah, latihan, dll): dia pernah kuliah Hamka mengenai tasawuf; 4. memerhatikan (mendengarkan, membaca, melihat, dll) dgn bersungguh-sungguh: lama perkembangan politik negeri ini; matanya, suaminya meninggalkan rumah; [Kamus Dewan Edisi Keempat]