Bahasa Rakyat

menukar (dgn yg lain), mengganti: pakaian hendaklah selalu disalin; 2. memindahkan (ke bekas, tempat lain, dll): penjaga kedai itu sedang ~ minyak ke dlm botol; 3. meniru, menulis (serupa dgn ada): bapaku diupah utk hikayat-hikayat 4. menterjemah: pd hari juga aku mulai buku bahasa Melayu; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

memeriksai (dgn cermat), mengusut, menyelidiki; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

bp = memindahkan; 2. memindah-mindah, pindah-memindah menjangkit(-jangkit), menular(-nular); [Kamus Dewan Edisi Keempat]

memukul (menangkis) dgn telapak atau belakang tangan: ~ pukulan; ~ senjata; 2. (Sunda) menepuk, menampar: ~ muka. [Kamus Dewan Edisi Keempat]

menjadi sbg imbangan kpd: banyaknya gula ~ pahit kopi yg pekat; 2. menandingi, melawani: tungku pemanas bilik tak dapat dingin amat sangat itu; 3. membalas (budi, cinta, dll): kebaikan diimbangi dgn kebaikan; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

membubuh (menuliskan) tarikh; 2. mencatat tarikhnya; 3. menuliskan dlm buku peringatan (riwayat); [Kamus Dewan Edisi Keempat]

mengatur atau mengenakan sesuatu supaya elok, memperbaik, memperelok: ia berdiri di hadapan cermin besar sambil ~ ikatan sampingnya; 2. = mematut-matut; ~ diri menghias kelihatan tampan, bersolek, berdandan: bujang itu mundur selangkah ke belakang, demi dilihatnya Rijnhaard mematut-matut dirinya; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

mengeringkan (mengasapi, memanggang) di atas api: ibunya sedang ~ daging tupai; getah itu dikerjakan terus sehingga lahirlah yg berkeping-keping dan disalai rumah asap; 2. memanaskan badan dekat api (bagi perempuan baru bersalin); 3. memasang lampu (damar dll): kemudian dian pula disalai; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

mengasihi, menaruh cinta pd: ia ingin ~ dan dicintai; 2. merindukan (hendak memperoleh sesuatu dll), mengharap-harapkan, menginginkan: tidak ada orang yg tak duit; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

menganggap lebih penting drpd yg lain, utama, mementingkan: sistem ekonomi telah mula berubah memiliki tanah kpd ~ wang; 2. hanya, menumpukan perhatian dll kpd: seseorang itu mesti diri sendiri dahulu baru orang lain; [Kamus Dewan Edisi Keempat]