Bahasa Rakyat

memasak (mengenakan) pating pd. [Kamus Dewan Edisi Keempat]

1. mengumpil atau menyungkit dgn dongkrak; 2. bp ki mengangkat-angkat memuji-muji (orang); 3. membantu (menolong). [Kamus Dewan Edisi Keempat]

menyombong, meninggi-ninggikan diri. [Kamus Dewan Edisi Keempat]

mengingat (akan), memikir (akan): ia tersentak drpd ~ untung dan suratan dirinya; budi mengingati (jasa), menghargai perbuatan baik (orang); [Kamus Dewan Edisi Keempat]

menjadi batang, menyerupai batang: gedung-gedung pencakar langit ~ ke udara; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

memasak gelamai; tidak mudah ~, kurang haru cirit kambingan terlampau berlantingan prb Mn kalau hati- [Kamus Dewan Edisi Keempat]

1. membanting, menjatuhkan (diri): ia ~ ke katilnya; 2. memukul (bkn ombak dll): pantai dgn keras dan tidak henti-hentinya; 3. menutup pintu, tingkap, dsb melepaskannya kuat: Hamid pintu bilik utk menunjukkan kemarahannya; tulang empat kerat empat kerat menggunakan tenaga (kekuatan) sendiri membanting tulang mengerjakan sesuatu; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

memegang sesuatu dgn tangan atau alat, yg bergerak cepat dll (dan tidak melepaskannya), memerangkap binatang dsb: sukar utk ~ harimau; tempat ikan; 2. menadah menyambut barang dilemparkan: kamu dapati susah sangat hendak bola apabila sebelah mata ditutup; 3. mendatangi (menemui dsb) dan menahan orang berbuat kejahatan (melakukan perbuatan jenayah dll), memberkas: sebaik-baik dia membuangkan pistolnya sahaja, mata-mata gelap itu ~nya; 4. mengambil sbg tawanan, menawan: maka lasykarnya hulubalang kedua semuanya habis dapat ditangkap oleh rakyat; 5. menerima memetik (siaran radio dll)): pembicaraan ini melalui mikrofon kita tersembunyi; 6. mengerti (memahami, mengetahui, dll): masih maksud kata-kata pengemis itu; 7. mencerap (dgn pancaindera), menanggap: hanya beberapa kata-katanya; 8. memberi hasil, mengena (pancing, jerat, kailnya ~; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

menyerang, melanggar, menempuh; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

menyimpan wang (di bank, dlm tabung, dll): aku mulai ~ dan terus ketika wangku terkumpul delapan rupiah, kubeli sepeda keluaran negeri Belanda; [Kamus Dewan Edisi Keempat]