Bahasa Rakyat

ditanam (mayat), dikebumikan: di situ tempat ~ pahlawan-pahlawan yg gugur; pd masa peperangan banyak mati tidak ~; 2. ki (dan dikebumikan): negeri itu sudah menjadi tanah airnya dan situlah ia akan ~; 3. hapus, hilang, dapat diamalkan lagi atau diteruskan: sistem pimpinan cara warisan telah munculnya demokrasi; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

berlaku (peperangan, keramaian, dll), diadakan, 2. terus (tidak berhenti): mesyuarat itu ~ beberapa hari; 3. bp bersatu (sesudah bernikah); keberlangsungan perihal terjadinya sesuatu peristiwa: [Kamus Dewan Edisi Keempat]

bersilat (berpencak) cara Cina. [Kamus Dewan Edisi Keempat]

mula tumbuh (bkn biji benih dsb); 2. mempunyai cambah; 3. muncul, terbit, lahir: Minah menjeling tajam, kemudian ~ juga sebuah senyuman di bibirnya; usianya yg mendekati empat puluhan dan masih membujang itu membuatkan suatu harapan; 4. ada banyak, (terdapat) merata-rata tempat: surau madrasah tanah air kita ini; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

memakai tampal: kain alas ini boleh dibuat drpd cadar yg lama tetapi tidak koyak atau ~; 2. = ~ dgn bertambal (pelekat, iklan, dll): bangunan-bangunan indah itu di sana sininya iklan; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

bersalut (berlapis) dgn sesuatu yg ditampalkan, berlepa: bulu ~ air mas; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

bergiat dlm bidang teater: janganlah asyik ~ sahaja hingga mengabaikan tanggungjawab yg lain; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

meleleh selalu (benda-benda melekit spt hingus 2. ki tidak menentu (tidak teratur) keluarnya (percakapan dll), keruan, kacau-bilau; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

membuka atau mempunyai kantor (di), berpejabat (di): Sudirun sendiri memegang pimpinan umum yg ~ sama-sama satu kamar dgn Daud. [Kamus Dewan Edisi Keempat]

bermain sandiwara: dia pandai ~, lakonannya memberi kesan pd penonton; 2. berbuat sesuatu dgn tidak sungguh-sungguh (utk mengabui mata dll): ia selalu memancing-mancing dulu reaksi, ~ dulu, berputar-putar berbohong dulu; [Kamus Dewan Edisi Keempat]