Bahasa Rakyat

memberi imbuh, menokok, menambah; 2. imbuhan (awalan, akhiran atau sisipan); [Kamus Dewan Edisi Keempat]

memarahi, mencela; anak tiri disayangi, tiri dibengkengi prb tidak adil (menguntungkan orang yg disayangi); [Kamus Dewan Edisi Keempat]

bp mengamuk, marah benar; pencak. [Kamus Dewan Edisi Keempat]

menyelidiki asal usul (hal dll), mengusul; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

belayar (berdayung, berhanyut) ke sana motobot ~ terus; berjalan mudik sana sini, mundar-mandir, tak tentu ~ mudiknya tidak diketahui sebab-musababnya (asal usulnya dll); [Kamus Dewan Edisi Keempat]

menjadi khusus, (merupakan) sesuatu yg bersifat khusus: teknologinya berkembang dgn sangat pesat dan ~; ~ kpd menuju kpd, tertumpu menumpu kpd; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

membubuh tampal pd (baju dll yg koyak), melekatkan pd, menampung: baju koyak itu sudah ditampal; 2. merekat sesuatu (pelekat, poster, dll) menampalkan (dgn gam dll): dinding dan pintu rumah-rumah rendah rata-rata ditampal dgn gambar seorang calon pilihan raya; 3. menyumbat atau memalam (gigi berlubang); [Kamus Dewan Edisi Keempat]

menyebabkan menjadi kotor (tidak bersih), membuat kotor: dia dimarahi kerana ~ rumah; 2. mencemarkan (nama baik), menodai, memburukkan: dunia sebenarnya suci tetapi manusia yg mengisi seluruhnyalah ~nya; engkau bukan mendatangkan nama baik keluargamu; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

menjadi kuning, berwarna kuning; 2. mulai masak (padi): padinya sedang ~ menantikan masa utk dituai; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

menekan dgn ibu jari dll, memicit. [Kamus Dewan Edisi Keempat]