Bahasa Rakyat

menutup (telinga, mulut, dll) dgn sesuatu yg pipih (spt [Kamus Dewan Edisi Keempat]

meniup (serunai, seruling): maka nobat pun dipalulah [Kamus Dewan Edisi Keempat]

= berluyutan melentur ke bawah sebab terlampau 2. luyu, ruyup, kuyu (bkn mata orang yg mengantuk). [Kamus Dewan Edisi Keempat]

mengusik-ngusik perempuan (utk memikat), . [Kamus Dewan Edisi Keempat]

(sesuatu yg dijadikan) perbandingan, ibarat, misal: 2. = ~nya sesuatu dijadikan contoh, misalnya: banyak kehasilan negeri Lampung, ~, terutama lada kecil atau merica dan karet; 3. spt ~ [Kamus Dewan Edisi Keempat]

sj alat utk menarah kayu, penarah beliung, patil; 2. [Kamus Dewan Edisi Keempat]

terangkat sedikit ke atas: (bkn 2. memandang (menoleh, menengok) atas: ia pun ~ langit dan memejamkan matanya; rupa kerbau jantan kemudian prb orang yg memperlihatkan keangkuhannya; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

mencacau, mengigau, merepek; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

Mn terjun (ke dlm air);  hambur II. [Kamus Dewan Edisi Keempat]

Kd, Pn mengetuk (dgn pemukul). katuk II; seluar ~ dalam. katung I; terkatung-katung 1. terapung-apung (di air): perahu Pak 2. melayang-layang udara); 3. ki tidak pasti (bkn nasib atau kedudukan seseorang, sesuatu perkara, dll), tentu apa yg akan terjadi (apa kesudahannya dsb): hampir setengah tahun lamanya, perempuan muda malang itu arah. [Kamus Dewan Edisi Keempat]