Bahasa Rakyat

meletakkan pupuk (di ubun-ubun dll). [Kamus Dewan Edisi Keempat]

membuka hati: zikir ‘lailahaillallah’ itu ~ kalbunya. [Kamus Dewan Edisi Keempat]

menjadi kendur (tidak tegang, keras, kencang, cemas, dll): debaran hatinya mulai ~ dan akhirnya keberaniannya kembali pulih; dawai kabel yg terentang itu sedikit; keadaan tegang boleh mencetuskan peperangan terasa telah ~; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

mengawasi, menjaga serta mengendalikan (kerja dll), mengawal: kebebasannya tersekat, gerak-gerinya dikontrol. [Kamus Dewan Edisi Keempat]

1. menuruti sesuatu yg terdahulu, mengikuti, mengiringi: tidak lama kemudian kedengaran ia mengangkat takbir disusuli dgn bacaan Fatihah; 2. mendatangi (mengikuti) kemudian, mengekori: kata ‘ku’ dan ‘kau’ ditulis terpisah drpd dasar pasif ~nya; 3. memberi tambahan, menambahi; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

menguis beberapa kali atau berulang kali: tangannya ~ padi basah di atas tikar jemurnya; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

1. mengupas, mengobak, menguliti: ~ kelapa; 2. memecahkan, mengumpil hingga tercabut, merosakkan: dinding rumah; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

melontar batu yg kecil dll dgn alat pelontar (lastik); [Kamus Dewan Edisi Keempat]

1. menahan atau membiarkan (gula-gula dll) di dlm mulut, mengemam: dikulumnya gula batu mulutnya; 2. menggumam, mengeluarkan suara (perkataan dgn tidak membuka mulut; ~ senyum tersenyum [Kamus Dewan Edisi Keempat]

menuduh, mengadukan (kpd hakim); [Kamus Dewan Edisi Keempat]