Bahasa Rakyat

1. tidak percaya kpd Tuhan: kami akan dianggap ~ Allah andainya kembali kafir; 2. bersyukur (nikmat Allah): ini bermakna, mereka nikmat Allah; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

melakukan sesuatu berulang-ulang, mengulang lagi. [Kamus Dewan Edisi Keempat]

memarang dll membuat tukik, menakik, menakuk, menoreh: kuli-kuli sedang asyik ~ getah atau memetik buah kelapa sawit; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

membisu. [Kamus Dewan Edisi Keempat]

datang beramai-ramai (banyak-banyak) mengelilingi seseorang atau sesuatu, mengerubungi: setibanya di rumah, dia dikerumuni anak-anaknya; semut ~ gula; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

1. menindih (menekan dll) dgn barang yg berat, mengapit, menyesak: nasi itu kemudiannya dihimpit lesung batu utk memadatkannya; pd perasaannya bumi ini hendak ~ dia; 2. ki menekan (dlm erti kiasan), mengasak, menyusahkan: kemiskinan kehidupan keluarganya; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

1. menuruti sesuatu yg terdahulu, mengikuti, mengiringi: tidak lama kemudian kedengaran ia mengangkat takbir disusuli dgn bacaan Fatihah; 2. mendatangi (mengikuti) kemudian, mengekori: kata ‘ku’ dan ‘kau’ ditulis terpisah drpd dasar pasif ~nya; 3. memberi tambahan, menambahi; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

1. meletakkan berlapis-lapis (bertindih-tindih, yg satu di atas lain), menaruh berlapis-lapis: ia sedang ~ buku meja; 2. mengatur baik-baik, beraturan, 3. (karangan dll), menggubah: Antologi Cerita Pendek Sebelum Perang Dunia Kedua, disusun, dikaji dan diberi kata pengantar oleh Ali Hj. Ahmad; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

1. menjadi embun, titik-titik air yg halus: malam sudah sejuk dan udara mulai ~; 2. spt menyerupai embun; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

menjahit kelim: kain ini cantik rupanya, senang menjahitnya dan ~ tepinya; [Kamus Dewan Edisi Keempat]