Bahasa Rakyat

tanda yg halus panjang pd sesuatu permukaan tidak 2. coret dibuat utk menandai 3. [Kamus Dewan Edisi Keempat]

pohon-pohonan yg rimbun: pengganas itu hilang dlm ~ tebal; 2. daun-daun (ranting-ranting) banyak: cahaya indah merecik di situ, lambaran daun kelapa dan pohon rambutan; 3. lindungan: kalau tidak kerana lalang situ, tentulah apa dilakukan oleh Basir akan ternampak; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

sj sampan yg panjang, leper bahagian bawahnya dan 2. kabin tergantung dr [Kamus Dewan Edisi Keempat]

sl kayu ringan dan lembut drpd pokok Alstonia scholaris 2. [Kamus Dewan Edisi Keempat]

tanda yg bulat halus (utk menunjukkan tempat berhenti 2. ki sesuatu (keadaan, perkara, hal, ketika, dll) penting (khusus, menarik perhatian, dll): tidak ada ertinya kami berbahas lanjut-lanjutan, akan bertemu ~ pengertian; pd satu ~, pengiktirafan dan mutu dapat dipisahkan; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

sj belalang kecil, bajang; 2. hantu yg suka [Kamus Dewan Edisi Keempat]

sudah selesai (perayaan dll), berakhir, bubar: orang yg berjalan 2. tidak tersusun rapi, terurai (rambut dll): dia membetul-betulkan rambutnya ~ dan banyak putihnya; 3. (dikerjakan), beres, siap: Saufi meneruskan kerjanya hingga lantas terus baring dgn melurus-luruskan kaki; 4. lampau, berlalu: suara auto terdengar lagi pacu kuda lama ~; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

kuno, sudah ketinggalan zaman; 2. tidak lazim dipakai [Kamus Dewan Edisi Keempat]

hasil memaut (memegang dll), pegangan: mereka pun bersalam-salaman, penuh hormat dan mesra, kemudian ~ tangan terurai; 2. tempat berpaut (berpegang sesuatu yg dipaut: ia masih belum juga berhasil mencari atau tambatannya; 3. hubungannya dgn, kaitannya dgn; 4. menambatkan lembu dll, mengikat ayam; 5. ki asal; ayam pulang ke prb sudah pd tempatnya; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

ucap selamat, salam, selamat (pagi, petang, malam): maka aku 2. perbuatan menghormati (dgn cara mengangkat tangan dll), hormat, takzim: jalannya keras, tangannya berpintal membuat ~; 3. = tabik-tabik minta maaf (ketika melakukan sesuatu), izin: jika kita lalu di [Kamus Dewan Edisi Keempat]