Bahasa Rakyat

teringat, termasuk akal, tersangka: tidak ~ pd diriku kejadian spt ini akan menimpanya; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

sudah terlambat atau terlewat, telah didahului (oleh pelampauan perihal perbuatan melampau melampaui [Kamus Dewan Edisi Keempat]

ditangguhkan, ditunda; 2. sengaja dilambat-lambatkan; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

sudah dicanai (dibentuk, disesuaikan): perkara ini ~ menjadi suatu penjelmaan yg tersendiri; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

bertentangan (pendapat, perkara, keputusan, dll): kenyataan yg dikeluarkan itu ~ dgn pendapat mereka; pemakaian bahasa setengah-setengah penulis tatabahasa; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

bp hikmat; kalah adat dek muafakat, ~ bergeseng prb NS [Kamus Dewan Edisi Keempat]

Putus asa dan kebingungan. [Malay Civilization]

. teringat, ingat: maka Sultan Malikul-Tahir pun ~lah akan saudara baginda; 2. terjaga (drpd tidur), sedar (drpd), kembali pengsan dll): tiba-tiba ~ daku drpd tidurku; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

terbuka menjadi lebar (bkn payung dll), terbentang (tidak kuncup, berlipat, dsb): surat khabarnya ~ di hadapannya; maka ~lah kerajaan iram-iram kekuningan; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

terdapat di mana-mana, terserak, tersiar (ajaran, pendapat, dll): berita angin mulai ~ mengenai kekalahan Jepun; [Kamus Dewan Edisi Keempat]