Bahasa Rakyat

menjadi usai (perkumpulan dll), bercerai, bersurai, bubar: sekalian hadirin pun ~; 2. = mengusaikan menjadikan bercerai-berai (berselerak, bersepah-sepah), membongkar, mencerai-ceraikan, menguraikan (rambut dll): dibukanya almari itu, ia ~ baju-baju yg ada di dalamnya. [Kamus Dewan Edisi Keempat]

menjadikan kencang, menegangkan, mengeratkan (ikatan dll), menguatkan (bunyi dll): bunyi radio itu semakin dikencangkan; 2. mencepatkan, melekaskan, melancarkan (perundingan dll); [Kamus Dewan Edisi Keempat]

menjadikan menyeleweng (menyimpang dr tujuan dll): saya melihat gerak hidup beberapa cabang kesenian 2. menggelapkan, mencuri: dan kemudian dia ditangkap terbukti ~ gula pasir; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

ark memukul; 2. Mn menyabung (ayam) lama-lama; dipupuhnya jalan ia berjalan cepat-cepat (tidak berhenti-henti); makan banyak-banyak; bekerja sekuat-kuatnya; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

membubuh tera, mengecap; 2. tanda uji (pd alat takaran, timbangan, dll); 3. mengecap (buku), mencetak: buku ini ditera utk pertama kali pd tahun 1610; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

membuat supaya tidur, membaringkan tidur: ~ ~ anaknya barulah dapat ia bersenang-senang; 2. 3. ki menjadikan lalai (cuai, tidak bersemangat, dll), melalaikan: janganlah kita ~ kembali masyarakat yg sudah mulai sedar sekarang; 4. menyembuhkan (menghilangkan dll) dgn pening kepala; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

mengusahakan, mencarikan jalan (akal, daya upaya, dll): dia telah berjanji akan ~ bantuan bagi sekolah itu; 2. memberikan pendapat (pertimbangan, nasihat, kami ~ saja, diterima tidaknya terserahlah kpd mereka. [Kamus Dewan Edisi Keempat]

mengerjakan sesuatu dgn membayar sewa kpd kerajaan dll, mengepak; 2. menggadai: ~ barang-barang emas; 3. menjual di pajak: dia memanaskan susu lembu yg dipajaknya setiap pagi; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

memaksudkan, menghendaki. [Kamus Dewan Edisi Keempat]

menyebabkan jadi sesat (perjalanan), membawa ke jalan yg salah: permatang panjang ini tidak akan ~ perjalanan kita; 2. ki menjadikan keliru atau tersalah: hidup tanpa penjelasan dan mengetahui selok-belok agama benar-benar semata-mata; [Kamus Dewan Edisi Keempat]