Bahasa Rakyat

1. berdesis; 2. berkata dgn perlahan-lahan, berbisik, membisik: bibirnya ~, “Inna lillahiwa inna ilaihi rajiun”; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

memasak dgn wap, mengukus. [Kamus Dewan Edisi Keempat]

bertukar menjadi suram, muram (buram, pudar); [Kamus Dewan Edisi Keempat]

1. menggaris, mencoreng; 2. memotong atau membatalkan tulisan (perkataan yg salah) dgn menggariskannya, mencoret. [Kamus Dewan Edisi Keempat]

menyerupai bonjol: bibirnya ~ manakala suntil itu disematkan lebih kukuh. [Kamus Dewan Edisi Keempat]

1. menuruti sesuatu yg terdahulu, mengikuti, mengiringi: tidak lama kemudian kedengaran ia mengangkat takbir disusuli dgn bacaan Fatihah; 2. mendatangi (mengikuti) kemudian, mengekori: kata ‘ku’ dan ‘kau’ ditulis terpisah drpd dasar pasif ~nya; 3. memberi tambahan, menambahi; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

membuat introspeksi. [Kamus Dewan Edisi Keempat]

[Kamus Dewan Edisi Keempat]

menghanyutkan; [Kamus Dewan Edisi Keempat]

1. meletakkan berlapis-lapis (bertindih-tindih, yg satu di atas lain), menaruh berlapis-lapis: ia sedang ~ buku meja; 2. mengatur baik-baik, beraturan, 3. (karangan dll), menggubah: Antologi Cerita Pendek Sebelum Perang Dunia Kedua, disusun, dikaji dan diberi kata pengantar oleh Ali Hj. Ahmad; [Kamus Dewan Edisi Keempat]